Krian, Sidoarjo - Di tengah era modernisasi dan gempuran teknologi, SMP Islam Tanwirul Afkar Krian Sidoarjo tak henti-hentinya melahirkan inovasi dalam menumbuhkan karakter siswanya. Salah satu yang menarik perhatian adalah program Hidroponik untuk Santripreneur.
Program ini bertujuan untuk menanamkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian pada siswa-siswi, sekaligus mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Hidroponik dipilih sebagai metode tanam karena tidak memerlukan lahan yang luas dan mudah dilakukan, bahkan di lingkungan sekolah.
"Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga bisa mempraktikkan ilmu mereka secara langsung," ujar Kepala Sekolah SMP Islam Tanwirul Afkar, M. Ainun Naim, M.Pd.
Dalam program ini, siswa-siswi diajari cara membuat media tanam hidroponik, menyemai benih, merawat tanaman, hingga memanen hasilnya. Hasil panen tersebut kemudian dijual kepada guru, karyawan, orang tua murid, warga sekitar maupun vendor katering yang membutuhkan sayuran segar tanpa pestisida.
"Selain belajar berkebun, siswa juga belajar tentang bagaimana mengelola keuangan dan memasarkan produk mereka," jelas Pak Ainun.
Manfaat program Hidroponik untuk Santripreneur ini tidak hanya berhenti di situ. Siswa-siswi juga belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan air secara efisien dan tidak menghasilkan sampah plastik.
"Kami berharap program ini dapat menumbuhkan jiwa santripreneur pada siswa-siswi, sehingga mereka dapat menjadi generasi yang mandiri dan berwawasan lingkungan," tutur Pak Ainun.
Program Hidroponik untuk Santripreneur di SMP Islam Tanwirul Afkar Krian Sidoarjo ini patut diapresiasi sebagai langkah inovatif dalam menanamkan karakter mulia dan bekal hidup bagi para siswanya. Di tengah era digital, jiwa santripreneur dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci untuk masa depan yang lebih gemilang.
Comments